MEMPERTAHANKAN
AJARAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH ANNAHDLIYYAH DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
NU
bukan saja sebuah jam’iyah (organisasi) yang mengikuti faham Ahlussunnah wal
Jama’ah tetapi NU juga berusaha untuk mempertahankan ajaran Ahlussunnah wal
Jama’ah An-Nahdliyyah. Salah satu bentuk upaya NU dalam melestarikan Ajaran Ahlussunnah wal
Jama’ah An-Nahdliyah adalah
membentuk bidang-bidang usaha, di antaranya adalah:
1. Lembaga Pendidikan Ma’arif NU
2. Lembaga Amal Zakat dan Infaq, Shodaqoh NU
3. Dan juga masih banyak bidang yang lainya
Rekomendasi Bacaan Untuk Anda:
GERAKAN-GERAKAN
YANG DIANGGAP BERTENTANGAN DENGAN AHLUSSUNNAH
WAL JAMA’AH
Islam
ahlusunnah wal jama’ah
dalam berkembang bukan tanpa rintangan. Ada rintangan yang menghadang baik dari
luar agama (non muslim) maupun dari dalam agama islam sendiri. Beberapa hal yang
bertentangan dengan islam ahlusunnah wal jama’ah adalah misalnya gerakan
ahmadiyah yang mengakui ada nabi baru setelah nabi Muhammad SAW. Beberapa
gerakan lain yang tidak sesuai dengan islam ahlusunnah wal jama’ah adalah
misalnya LDII. Orang-orang LDII menganggap orang yang tidak sefaham dengannya
adalah najis sehingga jika masuk ke dalam masjidnya maka masjid tersebut harus
disucikan. NU adalah organisasi yang mengajarkan islam yang ramah, bukan islam
yang marah. Gerakan yang ingin memberantas amaliyah Ahlussunnah wal Jama’ah
karena dianggap bid’ah dan sesat seperti gerakan salafi. Mereka menganggap
bahwa semua yang tidak dilakukan oleh Nabi itu adalah bid’ah dan dianggap sesat
yang pada akhirnya masuk neraka.
AMALIYAH
UBUDIYAH YANG DILESTARIKAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
Ahlussunnah
wal jama’ah
mempertahankan banyak amalan ibadah. Di antaranya, adalah:
1.
Melakukan dzikir bersama seperti wiridan sesudah shalat, tahlilan, mujahadah,
dan istighatsah.
2.
Memperbanyak membaca shalawat dengan berbagai macam shalawat, ada shalawat
nariyah, shalawat munjiyat, shalawat fida’, berzanji, dan sebagainya
3.
Ziarah kubur ke makam para wali dan orang-orang shalih, dan lain sebagainya.
TEMPAT-TEMPAT
MUBALLIGH MENYAMPAIKAN AJARAN ISLAM
Para
muballigh menyampaikan ajaran Agama Islam di berbagai tempat. Ada yang
menyampaikannya di mimbar-mimbar khuthbah, disurau-surau, di berbagai
pesantren. Selain dakwah bil kalam, para muballigh juga berdakwa dengan pena
atau da’wah bil qalam. Mereka menulis kitab dan buku yang diterbitkan dan
diedarkan ke seluruh pelosok negeri. Bahkan ada pula yang menggunakan media
internet sebagai tempat untuk tabligh. Pada intinya, tabligh bisa dilakukan di
setiap tempat.
PENGERTIAN
DAN PERANAN ULAMA
Kata
‘ulama adalah bentuk jamak dari kata ‘alim, yang secara bahasa artinya orang
yang mengetahui. Secara bahasa, ulama bisa diartikan sebagai pakar,
cendekiawan, sarjana, dan sebagainya. Akan tetapi pengertian ulama dalam agama
adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang agama Islam.
Tentu saja bukan sekedar memiliki ilmu pengetahuan yang mendalam, selain itu seorang
ulama juga harus memiliki ketakwaan yang tinggi. Sedangkan ciri utama Ulama
adalah:
a. Tekun beribadah, yang wajib dan
sunnah
b. Zuhud, melepaskan diri dari
keterikatan dengan dunia.
c. Memiliki ilmu agama yang cukup.
d. Mengerti kemashlahatan
masyarakat, peka terhadap kepentingan umum
PERANAN,
KEDUDUKAN, DAN FUNGSI ULAMA
Dalam
kehidupan beragama dan bermasyarakat ulama memiliki peran, kedudukan, dan
fungsi yang penting. Peranan ulama sejak sebelum kemerdekaan hingga saat ini
tidak bisa dilupakan begitu saja. Para ulama yang menjadi pemimpin dalam
perlawanan melawan penjajah. Dan saat ini ulama yang berperan menjaga persatuan
dan kesatuan masyarakat. Ulama adalah pengajar agama. Ulama yang menjelaskan
bagaimana seharusnya hidup beragama yang benar, karena lebih mengetahui tentang
hal agama. Ulama juga harus berani melakukan amar ma’rufdan nahi munkar. Ulama
harus dapat menjaga umat demi kebaikan di dunia dan di akhirat. Orang yang bisa
menolong orang lain, menjadi tempat curahan hatinya, dan memberikan jalan
keluar yang terbaik akan mendapatkan pahala dari Allah sebagaimana firman-Nya.
مَّن يَشۡفَعۡ شَفَٰعَةً
حَسَنَةٗ يَكُن لَّهُۥ نَصِيبٞ مِّنۡهَاۖ وَمَن يَشۡفَعۡ شَفَٰعَةٗ سَيِّئَةٗ
يَكُن لَّهُۥ كِفۡلٞ مِّنۡهَاۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ مُّقِيتٗا ٨٥
Artinya: “Barangsiapa yang memberikan syafa’at yang baik,
niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan Barangsiapa
memberi syafa’at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari
padanya. Seungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS an-Nisa: 85)
EmoticonEmoticon