Monday, 2 April 2018

Mempertahankan ajaran Aswaja (Aswaja Ala NU/Aswaja An-Nahdliyah) di Indonesia

Tags


MEMPERTAHANKAN AJARAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH ANNAHDLIYYAH DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

NU bukan saja sebuah jam’iyah (organisasi) yang mengikuti faham Ahlussunnah wal Jama’ah tetapi NU juga berusaha untuk mempertahankan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyyah. Salah satu bentuk upaya NU dalam melestarikan Ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah adalah membentuk bidang-bidang usaha, di antaranya adalah:
1.      Lembaga Pendidikan Ma’arif NU
2.      Lembaga Amal Zakat dan Infaq, Shodaqoh NU
3.      Dan juga masih banyak bidang yang lainya


Rekomendasi Bacaan Untuk Anda:

GERAKAN-GERAKAN YANG DIANGGAP BERTENTANGAN DENGAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH

Islam ahlusunnah wal jama’ah dalam berkembang bukan tanpa rintangan. Ada rintangan yang menghadang baik dari luar agama (non muslim) maupun dari dalam agama islam sendiri. Beberapa hal yang bertentangan dengan islam ahlusunnah wal jama’ah adalah misalnya gerakan ahmadiyah yang mengakui ada nabi baru setelah nabi Muhammad SAW. Beberapa gerakan lain yang tidak sesuai dengan islam ahlusunnah wal jama’ah adalah misalnya LDII. Orang-orang LDII menganggap orang yang tidak sefaham dengannya adalah najis sehingga jika masuk ke dalam masjidnya maka masjid tersebut harus disucikan. NU adalah organisasi yang mengajarkan islam yang ramah, bukan islam yang marah. Gerakan yang ingin memberantas amaliyah Ahlussunnah wal Jama’ah karena dianggap bid’ah dan sesat seperti gerakan salafi. Mereka menganggap bahwa semua yang tidak dilakukan oleh Nabi itu adalah bid’ah dan dianggap sesat yang pada akhirnya masuk neraka.

AMALIYAH UBUDIYAH YANG DILESTARIKAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
Ahlussunnah wal jama’ah mempertahankan banyak amalan ibadah. Di antaranya, adalah:
1. Melakukan dzikir bersama seperti wiridan sesudah shalat, tahlilan, mujahadah, dan istighatsah.
2. Memperbanyak membaca shalawat dengan berbagai macam shalawat, ada shalawat nariyah, shalawat munjiyat, shalawat fida’, berzanji, dan sebagainya
3. Ziarah kubur ke makam para wali dan orang-orang shalih, dan lain sebagainya.

TEMPAT-TEMPAT MUBALLIGH MENYAMPAIKAN AJARAN ISLAM
Para muballigh menyampaikan ajaran Agama Islam di berbagai tempat. Ada yang menyampaikannya di mimbar-mimbar khuthbah, disurau-surau, di berbagai pesantren. Selain dakwah bil kalam, para muballigh juga berdakwa dengan pena atau da’wah bil qalam. Mereka menulis kitab dan buku yang diterbitkan dan diedarkan ke seluruh pelosok negeri. Bahkan ada pula yang menggunakan media internet sebagai tempat untuk tabligh. Pada intinya, tabligh bisa dilakukan di setiap tempat.

PENGERTIAN DAN PERANAN ULAMA
Kata ‘ulama adalah bentuk jamak dari kata ‘alim, yang secara bahasa artinya orang yang mengetahui. Secara bahasa, ulama bisa diartikan sebagai pakar, cendekiawan, sarjana, dan sebagainya. Akan tetapi pengertian ulama dalam agama adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang agama Islam. Tentu saja bukan sekedar memiliki ilmu pengetahuan yang mendalam, selain itu seorang ulama juga harus memiliki ketakwaan yang tinggi. Sedangkan ciri utama Ulama adalah:
a. Tekun beribadah, yang wajib dan sunnah
b. Zuhud, melepaskan diri dari keterikatan dengan dunia.
c. Memiliki ilmu agama yang cukup.
d. Mengerti kemashlahatan masyarakat, peka terhadap kepentingan umum

PERANAN, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI ULAMA
Dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat ulama memiliki peran, kedudukan, dan fungsi yang penting. Peranan ulama sejak sebelum kemerdekaan hingga saat ini tidak bisa dilupakan begitu saja. Para ulama yang menjadi pemimpin dalam perlawanan melawan penjajah. Dan saat ini ulama yang berperan menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat. Ulama adalah pengajar agama. Ulama yang menjelaskan bagaimana seharusnya hidup beragama yang benar, karena lebih mengetahui tentang hal agama. Ulama juga harus berani melakukan amar ma’rufdan nahi munkar. Ulama harus dapat menjaga umat demi kebaikan di dunia dan di akhirat. Orang yang bisa menolong orang lain, menjadi tempat curahan hatinya, dan memberikan jalan keluar yang terbaik akan mendapatkan pahala dari Allah sebagaimana firman-Nya.

مَّن يَشۡفَعۡ شَفَٰعَةً حَسَنَةٗ يَكُن لَّهُۥ نَصِيبٞ مِّنۡهَاۖ وَمَن يَشۡفَعۡ شَفَٰعَةٗ سَيِّئَةٗ يَكُن لَّهُۥ كِفۡلٞ مِّنۡهَاۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ مُّقِيتٗا ٨٥
Artinya: “Barangsiapa yang memberikan syafa’at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan Barangsiapa memberi syafa’at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Seungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS an-Nisa: 85)


EmoticonEmoticon