Kopi |
Kopi Lampung dan Keistimewaannya
Kopi, siapa yang tak mengenal Kopi? Siapa yang tak Suka Kopi? Setiap orang pasti mengenal Kopi. Kopi yang saya disini adalah minuman Kopi yang berasal dari biji Kopi. Ketika otak Perlu Inspirasi, segerah minum Kopi. Kopi menjadi kawan sehari-hari, menemani dalam setiap aktivitas yang sedang kita jalani. Bagi para penikmat kopi sudah pasti Kopi akan menjadi obat dikala sepi. Berbicara tentang Kopi, sudah banyak kopi yang go Internasional, contohnya adalah Kopi Luwak, yah Kopi yang terlebih dahulu di fermentasi dalam perut luwak, baru kemudian diolah menjadi minum yang memiliki cita rasa unik dan luarbiasa. Keunikan kopi luwak ini tentunya ada pada proses pengolahan dan penyajiannya.
Rekomendasi Bacaan Buat Kamu : Doa dan Keampuhan Membaca Doa
Selain kopi luwak, di Indonesia ada juga Kopi yang go Internasional diantarnya adalah Kopi Aceh, Kopi Liong dan Kopi-Kopi yang lain. Dan salah satu kopi yang juga tidak kalah dalam soal cita rasa dan kenikmatannya adalah Kopi Lampung. Tentunya para pecinta Kopi sudah kenal dengan Kopi satu ini. Kopi yang berasal dari perkebunan di Propinsi Lampung. Menurut beberapa sumber, Kopi Robusta lampung Ini sudah ada sejak tahun 1900, kopi robusta yang ada di Lampung ini awalnya di bawa oleh orang Belanda, karena kebiasaan orang Belanda yang suka ngopi itulah sehingganya Kopi Robusta ini sampai ke Lampung. Pusat perkebunan Kopi Robusta terbesar di Lampung adalah Lampung Barat, salah satu Kabupaten yang ada di Propinsi Lampung ini memang berada didaerah pegunungan dan beriklim dingin. Perkebunan Kopi yang ada di Lampung Barat ini kurang lebih mencapai 53.611 Ha. Perkebunan Kopi terluas kedua di Lampung berada di Kabupaten Tanggamus dengan luas sekitar 43.267 Ha. Kedua Kabupaten ini adalah penghasil Kopi terbesar di Lampung. Kopi robusta Lampung memiliki cita rasa yang memang luar biasa, sehingga banyak dinikimati oleh para pecinta kopi di Negeri ini. Bahkan Kopi Lampung ini menjadi salah satu kopi kualitas ekspor terbaik dan terbesar di Indonesia.
Kopi adalah Minuman Para Ulama'
Kopi yang setiap hari kita nikmati ini ternyata sudah di nikmati oleh para Ulama’ dan Ilmuwan Islam pada masa dulu. Salah satunya adalah Imam Najmuddin al_Ghazziy, bahkan beliau membuat syair yang meneritakan tentang kopi yang selalu beliau nikmati. Di Nusantara juga ada seorang Ulama’ yang membuat kitab khusus yang membahas hal-ihwal tentang Kopi dan Rokok, beliau adalah Syeikh Ihsan Jampes yang berasal dari Jampes Kediri.
Imam Najmuddin al-Ghazziy Seorang pakar sejarah mencatatkan dalam kitab al-Kawakib as-Sairah Fi A'yan al-Miah al-A'syirah bahwa : " Orang yang pertama kali menjadikan kebiasaan minum kopi sebagai minuman berkhasiat adalah syekh Abi Bakr Bin Abdullah Al-Aydrus , Beliau membuat racikan kopi dari buah pohon Bun." Sayyid Abdurrohman bin Muhammad bin Abdurrohman bin Muhammad al-Husainy al-Hadramy dari marga Al-Aydrus (1070 H-1113 H) mengatakan dalam kitabnya Iinaasush Shofwah bi Anfaasil Qahwah: " Biji kopi baru ditemukan pada akhir abad VIII H di Yaman oleh penemu kopi Mukha, Imam Abul Hasan Ali asy-Syadziliy bin Umar bin Ibrahim bin Abi Hudaimah Muhammad bin Abdulloh bin al-Faqih Muhammad Disa’in (nasabnya bersambung hingga kepada seorang sahabat bernama Khalid bin Asad bin Abil Ish bin Umayyah al-Akbar bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushay).
Beliau adalah pengikut tarekat Syadziliyah, bukan pendirinya (karena pendiri tarekat Syadziliyah, Imam Abu Hasan asy-Syadziliy telah wafat pada tahun 828 H).". Dalam penemuan biji kopi, Imam Abul Hasan Assadzili mendahului Imam Abu Bakr al-Aydrus. Sehingga Imam Abul Hasan adalah penemu biji kopi, sedangkan Imam Abu Bakr Al-Aydrus adalah penyebar kopi di berbagai tempat. Beliau menggubah syair mengenai kopi sebagai berikut: "Wahai orang-orang yang asyik dalam cinta sejati dengan-Nya, kopi membantuku mengusir kantuk. Dengan pertolongan Alloh, kopi menggiatkanku taat beribadah kepada-Nya di kala orang-orang sedang terlelap."
Qahwah (kopi) :
- 'qaf' adalah quut (makanan),
- 'ha' adalah hudaa (petunjuk),
- 'wawu' adalah wud (cinta),
- dan 'ha' adalah hiyam (pengusir kantuk).
" Janganlah kau mencelaku karena aku minum kopi, sebab kopi adalah minuman para junjungan yang mulia."
Syeikh Abu Bakr bin Abdulloh al-Aydrus berkata tentang kopi yang digemarinya:
"Wahai qahwatul bunn (kopi)!
Huruf 'qaf' di awalmu adalah quds (kesucian),
huruf kedua 'ha' adalah hudaa (petunjuk), dan
huruf ketigamu adalah 'wawu'.
Huruf keempatmu adalah 'ha',
berikutnya 'alif' adalah ulfah (keakraban),
'lam' sesudahnya adalah lutfh (belas kasih dari Alloh).
'Ba' adalah basth (kelapangan), dan
'nun' adalah nur (cahaya).
Oh, kopi, kau laksana purnama yang menerangi cakrawala."
Imam Hamzah bin Abdullah bin Muhammad an-Nasyiriy al-Yamaniy asy-Syafi’I, penduduk Zabid (832 H-936 H) adalah seorang sastrawan ulung yang ahli tumbuh_tumbuhan. Dia menggubah seribu bait nadzam mengenai kemukjizatan al-Qur”an, menulis kumpulan fatwa, dan menggubah nadzam lebih dari 80 bait mengenai manfaat kopi, yang antara lain isinya adalah kopi bisa membangkitkan semangat seseorang dan mengantarkannya mencapai kesuksesan. Disebutkan dalam kitab Al-Linas bahwa huruf 'ba' dan 'nun' pada kata bunn (kopi), masing-masing berarti bidayah (permulaan) dan nihayah (akhir/puncak), yakni mengantarkan seseorang dari awal langkah hingga akhir/sampai sukses. Nah, demikian uraian tentang kegemaran dan sanjungan ulama Sufi akan kopi, manfaat, serta falsafah tentangnya.
Begitulah pembahasan tentang Kopi yang telah saya uraikan secara panjang lebar, semua dari kita pasti pernah menikmati Kopi, saking melegendanya Minuman ini seorang suradara membuat sebuah film yang bertema Kopi. Terima Kasih Telah membaca Artikel yang berjudul : Kopi dan Syair Hal-ihwal tentang Kopi dari Pakar Sejarah dan Ulama'
EmoticonEmoticon